SOREANG, (PRLM).- Masyarakat belum memahami keuntungan dari kayu-kayu keras yang dipergunakan untuk penghijauan. Selain bisa menyelamatkan lingkungan, kayu-kayu itu juga menaikkan kesejahteraan masyarakat secara drastis.
"Tahun ini kita menanam 2.000 hektare lahan kritis di Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat dengan alokasi anggaran Rp 36 miliar," kata Direktur BUMN Hijau Lestari I, Zulfan Romlan Pohan, saat penanaman di Arjasari, Jumat (9/12).
Dengan investasi Rp 36 miliar, kata Zulfan, nantinya pada tahun ketujuh bisa menghasilkan lebih dari Rp 1 triliun. "Kami tak sebatas menanam pohon melainkan juga menanam pohon yang siap berproduksi dan hasilnya baik seperti aren, sorgum, jati putih, jati ambon, dan lain-lain. Kami juga menanam kopi yang bisa dipanen pada tahun ketiga," katanya.
Zulfan mengaku kewalahan dengan banyaknya permintaan dari warga masyarakat yang ingin tanahnya ditanam pepohonan dari BUMN Hijau Lestari I. "Ada sekitar 4.000 kepala keluarga yang siap tanahnya ditanami pepohonan. Namun, kami tak berdaya akibat keterbatasan anggaran," katanya.(A-71/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
"Tahun ini kita menanam 2.000 hektare lahan kritis di Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat dengan alokasi anggaran Rp 36 miliar," kata Direktur BUMN Hijau Lestari I, Zulfan Romlan Pohan, saat penanaman di Arjasari, Jumat (9/12).
Dengan investasi Rp 36 miliar, kata Zulfan, nantinya pada tahun ketujuh bisa menghasilkan lebih dari Rp 1 triliun. "Kami tak sebatas menanam pohon melainkan juga menanam pohon yang siap berproduksi dan hasilnya baik seperti aren, sorgum, jati putih, jati ambon, dan lain-lain. Kami juga menanam kopi yang bisa dipanen pada tahun ketiga," katanya.
Zulfan mengaku kewalahan dengan banyaknya permintaan dari warga masyarakat yang ingin tanahnya ditanam pepohonan dari BUMN Hijau Lestari I. "Ada sekitar 4.000 kepala keluarga yang siap tanahnya ditanami pepohonan. Namun, kami tak berdaya akibat keterbatasan anggaran," katanya.(A-71/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
