Teori dan Implementasi
Belajar Sastra Jadi Lebih Mudah
BUKU "Sastra: Teori dan Implementasi" ini membahas teori-teori sastra dan juga aplikasinya terhadap suatu karya, baik itu puisi maupun novel. Buku ini lebih banyak membahas dan mengaplikasikan teori sastra ke dalam puisi dengan menggunakan analisis dikotomik. Penulis dapat menyampaikan gagasannya dengan lugas dan tidak berbelit-belit sehingga membuat para pembacanya lebih mudah untuk menangkap pesan yang akan disampaikan oleh penulis. Di samping itu, penulis mengambil contoh-contoh karya sastra dari para satrawan Indonesia yang cukup terkenal sehingga pembaca lebih tertarik untuk membacanya. Beberapa sastrawan Indonesia (yang terkenal) yang karyanya dijadikan contoh, di antaranya karya Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, dan Amir Hamzah.
Karya-karya yang dibahas dalam buku ini di antaranya: puisi "Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar, "Sepisaupi" karya Sutarji Calzoum Bahri, "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar, dan "Padamu Jua" karya Amir Hamzah.
Contoh-contoh karya tersebut merupakan karya-karya sastra yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penikmat sastra. Secara keseluruhan, buku ini lebih banyak menganalisis puisi karya Chairil Anwar dengan menggunakan analisis dikotomik. Selain puisi, dalam buku ini juga terdapat analisis novel Brownies karya Fira Basuki yang telah diangkat ke layar lebar dan beberapa novel lainnya dari pengarang yang berbeda.
Karya-karya yang monumental dari beberapa sastrawan Indonesia tersebut menarik untuk dinikmati sehingga bisa mendorong para pembaca untuk menelaah isinya lebih dalam lagi. Para pembaca yang sebelumnya tidak begitu mengetahui dunia kesusastraan pun dapat mencerna tulisan dalam buku ini lebih mudah, karena dalam buku ini penulis memaparkan analisis pada karya sastra dengan cukup jelas dan dengan bahasa yang cukup komunikatif.
Dengan buku ini, para penikmat sastra bisa mengaplikasikan teori sastra terhadap karya sastra yang telah dibacanya. Para penikmat sastra bisa mendapatkan gambaran apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis karya-karya sastra tersebut.
Selain diperuntukkan bagi kalangan akademisi, buku Sastra: Teori dan Implementasi ini pun bisa dijadikan tuntunan untuk khalayak ramai. Buku ini dapat dijadikan tuntunan untuk membedah dan menelaah sebuah karya sastra sehingga tidak hanya pemahaman dan kenikmatannya saja yang dapat dirasakan oleh para pembacanya, terutama bagi para penikmat sastra.
Buku teori sastra yang satu ini cukup menarik dan banyak memberikan pencerahan tentang dunia kesusasteraan. Buku ini menyajikan pemaparan-pemaparan yang jelas dan tidak berbelit-belit (to the point) dalam menyampaikan maksud yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dalam buku ini, penulis bisa jelas menyampaikan apa yang ingin disampaikannya, setiap bahasan dalam buku ini cukup fokus. Boleh jadi, kekuatan buku ini terletak pada bahasa yang digunakan penulis sehingga ulasan-ulasan analisis suatu karya yang dibahasnya cukup mendalam dan pembaca mudah mengikuti saran-saran penulis dalam membedah suatu karya sastra. (Nisya Nurhanifah, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran)** Galamedia Kamis, 03 November 2011
Belajar Sastra Jadi Lebih Mudah
BUKU "Sastra: Teori dan Implementasi" ini membahas teori-teori sastra dan juga aplikasinya terhadap suatu karya, baik itu puisi maupun novel. Buku ini lebih banyak membahas dan mengaplikasikan teori sastra ke dalam puisi dengan menggunakan analisis dikotomik. Penulis dapat menyampaikan gagasannya dengan lugas dan tidak berbelit-belit sehingga membuat para pembacanya lebih mudah untuk menangkap pesan yang akan disampaikan oleh penulis. Di samping itu, penulis mengambil contoh-contoh karya sastra dari para satrawan Indonesia yang cukup terkenal sehingga pembaca lebih tertarik untuk membacanya. Beberapa sastrawan Indonesia (yang terkenal) yang karyanya dijadikan contoh, di antaranya karya Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, dan Amir Hamzah.
Karya-karya yang dibahas dalam buku ini di antaranya: puisi "Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar, "Sepisaupi" karya Sutarji Calzoum Bahri, "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar, dan "Padamu Jua" karya Amir Hamzah.
Contoh-contoh karya tersebut merupakan karya-karya sastra yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penikmat sastra. Secara keseluruhan, buku ini lebih banyak menganalisis puisi karya Chairil Anwar dengan menggunakan analisis dikotomik. Selain puisi, dalam buku ini juga terdapat analisis novel Brownies karya Fira Basuki yang telah diangkat ke layar lebar dan beberapa novel lainnya dari pengarang yang berbeda.
Karya-karya yang monumental dari beberapa sastrawan Indonesia tersebut menarik untuk dinikmati sehingga bisa mendorong para pembaca untuk menelaah isinya lebih dalam lagi. Para pembaca yang sebelumnya tidak begitu mengetahui dunia kesusastraan pun dapat mencerna tulisan dalam buku ini lebih mudah, karena dalam buku ini penulis memaparkan analisis pada karya sastra dengan cukup jelas dan dengan bahasa yang cukup komunikatif.
Dengan buku ini, para penikmat sastra bisa mengaplikasikan teori sastra terhadap karya sastra yang telah dibacanya. Para penikmat sastra bisa mendapatkan gambaran apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis karya-karya sastra tersebut.
Selain diperuntukkan bagi kalangan akademisi, buku Sastra: Teori dan Implementasi ini pun bisa dijadikan tuntunan untuk khalayak ramai. Buku ini dapat dijadikan tuntunan untuk membedah dan menelaah sebuah karya sastra sehingga tidak hanya pemahaman dan kenikmatannya saja yang dapat dirasakan oleh para pembacanya, terutama bagi para penikmat sastra.
Buku teori sastra yang satu ini cukup menarik dan banyak memberikan pencerahan tentang dunia kesusasteraan. Buku ini menyajikan pemaparan-pemaparan yang jelas dan tidak berbelit-belit (to the point) dalam menyampaikan maksud yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dalam buku ini, penulis bisa jelas menyampaikan apa yang ingin disampaikannya, setiap bahasan dalam buku ini cukup fokus. Boleh jadi, kekuatan buku ini terletak pada bahasa yang digunakan penulis sehingga ulasan-ulasan analisis suatu karya yang dibahasnya cukup mendalam dan pembaca mudah mengikuti saran-saran penulis dalam membedah suatu karya sastra. (Nisya Nurhanifah, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran)** Galamedia Kamis, 03 November 2011