Rabu, 30/11/2011 - 11:16
SOREANG, (PRLM).- Sebanyak 50 petani dan pengurus koperasi mitra kerja BUMN Hijau Lestari I mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik di Sanggar Kerja Fakuktas pertanian Unpad di Arjasari. "Pelatihan bertujuan memberdayakan para petani dan koperasi agar memanfaatkan sumber daya alam seperti kotoran ternak dan sampah organik menjadi pupuk," kata Direktur Agroforestry BUMN Hijau Lestari I, Ir. H. Dedi Setiadi, didampingi ketua panitia, Daud Yusuf.
Pemateri dari Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Jabar. "Kita ingin menyadarkan masyarakat khususnya para petani agar beralih kepada pupk organik. Pupuk kimiawi merusak kesuburan tanah kalau dipakai terus-menerusn," katanya.
Apalagi Kab. Bandung merupakan sentra sapi perah yang jumlahnya ratusan ribu ekor. "Tiap ekor sapi rata-rata mengeluarkan kotoran sampai 11 kg sehari yang selama ini hanya dibuang begitu saja ke aliran sungai maupun pekarangan," katanya.(A-71/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
SOREANG, (PRLM).- Sebanyak 50 petani dan pengurus koperasi mitra kerja BUMN Hijau Lestari I mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik di Sanggar Kerja Fakuktas pertanian Unpad di Arjasari. "Pelatihan bertujuan memberdayakan para petani dan koperasi agar memanfaatkan sumber daya alam seperti kotoran ternak dan sampah organik menjadi pupuk," kata Direktur Agroforestry BUMN Hijau Lestari I, Ir. H. Dedi Setiadi, didampingi ketua panitia, Daud Yusuf.
Pemateri dari Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Jabar. "Kita ingin menyadarkan masyarakat khususnya para petani agar beralih kepada pupk organik. Pupuk kimiawi merusak kesuburan tanah kalau dipakai terus-menerusn," katanya.
Apalagi Kab. Bandung merupakan sentra sapi perah yang jumlahnya ratusan ribu ekor. "Tiap ekor sapi rata-rata mengeluarkan kotoran sampai 11 kg sehari yang selama ini hanya dibuang begitu saja ke aliran sungai maupun pekarangan," katanya.(A-71/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com