BANDUNG,(PRLM).- Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda, Imam Santoso, mengatakan di Bandung, Senin (12/12), kawasan Tahura Juanda Dago Pakar perlu dilestarikan secara bersama dengan masyarakat.
Dikatakannya, di kawasan Tahura Juanda terdapat 23 sumber mata air. Rata-rata masing-masing sumber mata air itu memiliki debit 50 liter/detik,ujar Imam.
Untuk itu, Imam berharap masyarakat luas pun dapat bersama-sama menjaga hutan agar terus lestari dan ekosistem didalamnya tidak terganggu demi kepentingan semua warga. â€Å“Pelihara kawasan hutan agar bisa menyimpan air lebih maksimal,ujarnya.
Ditambahkan Imam, Tahura ini pun menjadi kawasan tangkapan air terbesar di Kota Bandung. Namun diakunya. Sejauh ini limbah kotoran sapi dari kawasan hulu menjadi salah satu masalah yang dihadapi pihaknya. â€Å“Untuk itu kita bersama-sama harusmemberikan pemahaman agar para peternak sapi itu tidak membuang limbahnya langsung ke sungai,katanya. (A-113/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Dikatakannya, di kawasan Tahura Juanda terdapat 23 sumber mata air. Rata-rata masing-masing sumber mata air itu memiliki debit 50 liter/detik,ujar Imam.
Untuk itu, Imam berharap masyarakat luas pun dapat bersama-sama menjaga hutan agar terus lestari dan ekosistem didalamnya tidak terganggu demi kepentingan semua warga. â€Å“Pelihara kawasan hutan agar bisa menyimpan air lebih maksimal,ujarnya.
Ditambahkan Imam, Tahura ini pun menjadi kawasan tangkapan air terbesar di Kota Bandung. Namun diakunya. Sejauh ini limbah kotoran sapi dari kawasan hulu menjadi salah satu masalah yang dihadapi pihaknya. â€Å“Untuk itu kita bersama-sama harusmemberikan pemahaman agar para peternak sapi itu tidak membuang limbahnya langsung ke sungai,katanya. (A-113/A-26).***
sumber : www.pikiran-rakyat.com