BANDUNG, (PRLM).- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Prov. Jawa Barat menyangsikan projek ambisius Pemprov. Jabar dalam membangun Bandara Kertajati, bakal rampung secepatnya. Itu terlihat dari perkembangan pembangunan bandara tersebut yang lambat.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Herry Mei Oloan menuturkan, satu hal utama penghambat laju perkembangan pembangunan bandara ialah soal pembebasan lahan dan dana.
"Berdasarkan rencana awal, pembangunan tahap pertama menyedot dana sekitar Rp 150 miliar di APBD murni untuk pembebasan lahan. Namun realisasinya hanya Rp 70 miliar di murni untuk pembebasan lahan kawasan aero city Bandara Kertajati yang luasnya mencapai 74,4 hektare," ucapnya kepada wartawan, di Gedung DPRD Prov. Jabar, Selasa (20/12) siang.
Anggaran itu tentunya sangat jauh dibandingkan dana yang dibutuhkan. Menurut Herri, rencananya Pemprov. Jabar akan mengajukan lagi Rp 80 miliar di perubahan. "Sangat sulit untuk disediakan sisa dana itu di perubahan. Semestinya di murni, anggaran yang dicairkan lebih besar. Misalnya Rp 100 miliar atau lebih," ujarnya.
Atas fakta-fakta itulah, Herri Mei berkeyakinan, proses pembebasan lahan tidak akan rampung di tahun 2012. Itu menyebabkan mulurnya proses pembangunan yang harus dimulai di tahun 2013. Herri membeberkan, awalnya DPRD Jabar merekomendasikan total anggaran senilai Rp 150 miliar.
"Namun banyak program-program prioritas lainnya yaitu janji-janji Gubernur Jabar seperti program bergulir usaha mikro kecil menengah (UMKM). Setelah berhitung-hitung, dengan memasukkan program janji Gubernur Jabar lainnya yaitu pendidikan 20 persen ditambah kesehatan 7,5 persen, ternyata anggaran masih jauh dari target. Akhirnya anggaran yang disiapkan untuk Bandara Kertajati hanya Rp 70 miliar," ucapnya. (A-128/A-88)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Herry Mei Oloan menuturkan, satu hal utama penghambat laju perkembangan pembangunan bandara ialah soal pembebasan lahan dan dana.
"Berdasarkan rencana awal, pembangunan tahap pertama menyedot dana sekitar Rp 150 miliar di APBD murni untuk pembebasan lahan. Namun realisasinya hanya Rp 70 miliar di murni untuk pembebasan lahan kawasan aero city Bandara Kertajati yang luasnya mencapai 74,4 hektare," ucapnya kepada wartawan, di Gedung DPRD Prov. Jabar, Selasa (20/12) siang.
Anggaran itu tentunya sangat jauh dibandingkan dana yang dibutuhkan. Menurut Herri, rencananya Pemprov. Jabar akan mengajukan lagi Rp 80 miliar di perubahan. "Sangat sulit untuk disediakan sisa dana itu di perubahan. Semestinya di murni, anggaran yang dicairkan lebih besar. Misalnya Rp 100 miliar atau lebih," ujarnya.
Atas fakta-fakta itulah, Herri Mei berkeyakinan, proses pembebasan lahan tidak akan rampung di tahun 2012. Itu menyebabkan mulurnya proses pembangunan yang harus dimulai di tahun 2013. Herri membeberkan, awalnya DPRD Jabar merekomendasikan total anggaran senilai Rp 150 miliar.
"Namun banyak program-program prioritas lainnya yaitu janji-janji Gubernur Jabar seperti program bergulir usaha mikro kecil menengah (UMKM). Setelah berhitung-hitung, dengan memasukkan program janji Gubernur Jabar lainnya yaitu pendidikan 20 persen ditambah kesehatan 7,5 persen, ternyata anggaran masih jauh dari target. Akhirnya anggaran yang disiapkan untuk Bandara Kertajati hanya Rp 70 miliar," ucapnya. (A-128/A-88)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com