Ketiga buku yang diluncurkan di Grand Royal Panghegar Hotel, Minggu (4/12/2011) ini, masing-masing bertajuk 'Kawit' (Teknik Gerak Tari dan Tari Dasar Sunda), 'Melacak Jejak Tb. O. Martakusumah dan Rd. Tjetje Somantri' (Tari Sunda Tahun 1880-1990) dan 'Karya Rd. Tjetje Somantri dan Kiprah BKI' (Tari Sunda Tahun 1940-1965).
Dalam sambutannya Irawati mengungkapkan, sosok Raden Dewi Sartika telah memberinya inspirasi untuk membuat buku agar generasi muda tidak melupakan kesenian yang merupakan warisan leluhur.
"Selama ini sangat jarang generasi saat ini yang mau belajar tari klasik. Melalui buku yang saya tulis ini, diharapkan para guru mau membaca dan mengajarkannya kepada murid-muridnya," ujar Ira.
Selain itu, ketertarikan Ira untuk menulis juga karena tidak ingin generasi penerus atau kalangan muda tidak mengenal siapa saja para tokoh pecipta tari Sunda dan penarinya.
"Ini dialami oleh saya. Saya waktu itu ingin mengetahui sejarah dan seluk beluk guru saya Rd Tjetje Somantri dalam menciptakan tarian. Saya sangat sulit mencari data maupun karya tulis beliau. Yang saya dapat hanya cerita-cerita dari saudara-saudara beliau," ungkap Irawati.
Buku 'Kawit' di dalamnya berisi tuntunan praktis gerak dasar tari Sunda bagi para pemula, atau guru SD, SMP yang ingin mengajarkan tari pada muridnya. Sedangkan dua buku lainnya berisi penelusuran latar belakang seni tari sunda sejak zaman menak Priangan.
sumber : bandung.detik.com