Wali Kota Bandung Dada Rosada sebagai tuan rumah mengatakan, pemkot sangat mendukung Babakan Siliwangi menjadi hutan kota dunia. Diharapkan deklarasi ini menjadi upaya untuk mengajak individu dan komunitas menghargai lingkungan.
"Karena dari ranah ini, akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi makhluk di dalamnya. Deklarasi Baksil sebagai hutan kota dunia kami sambut dengan baik dan masyarakat harus mendukungnya," kata Dada.
Dada menilai hal itu merupakan bagian untuk mempersiapkan generasi muda yang kelak akan memimpin dunia dalam bidang lingkungan. Terlebih lagi saat ini persoalan lingkungan telah menjadi isu global yang harus disikapi secara lokal agar mampu mengantisipasi kerusakan dengan restorasi.
"Tingkat kerusakan lingkungan saat ini ada pada posisi yang mengkhawatirkan. Itu dicirikan dengan adanya pemanasan global dan perubahan iklim, juga sering terjadinya musibah seperti banjir, longsor, dan wabah penyakit lainnya. Jadi tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan lingkungan sekuat tenaga," tutur Dada seraya menambahkan, Pemkot Bandung selama ini selalu berupaya menyelamatkan lingkungan. Ditandai dengan program seperti tiada hari tanpa menanam pohon, membuat sumur resapan dan biopori, melepas burung serta menebar benih ikan.
Memberikan opini
Koordinator Program Bandung Inisiatif Reggi Kayong Munggaran mengatakan, deklarasi Baksil sebagai hutan kota dunia diharapkan bisa memberikan opini kepada masyarakat luas, pemerintah, dan pengusaha bahwa nasib suatu kota merupakan nasib bersama. Sehingga nantinya diharapkan akan ada kesadaran kritis bahwa pemenuhan kebutuhan dan hak masyarakat terhadap persoalan lingkungan harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah bersama dengan semua pihak, termasuk masyarakat.
"Deklarasi diharapkan akan menjadi preseden baik bagi komunitas masyarakat kota yang dikenal apatis dan pragmatis. Dukungan pemerintah dan pengusaha dalam program ini tentu menjadi indikator kolaborasi demokratis terhadap pembangunan kota yang berkelanjutan," paparnya.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Yogi Supardjo mengatakan, dalam rangka penetapan Baksil menjadi hutan kota dunia, ada 1.500 pohon yang ditanam. Namun untuk hari pertama pihaknya hanya memanam 500 pohon.
"Untuk yang 1.000 lainnya, kita tanam secara berkala hingga tanggal 1 Oktober mendatang. Kita siapkan tanamannya dan para peserta yang menanamnya," katanya. (B.114/adit)** sumber : (GALAMEDIA)
"Karena dari ranah ini, akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi makhluk di dalamnya. Deklarasi Baksil sebagai hutan kota dunia kami sambut dengan baik dan masyarakat harus mendukungnya," kata Dada.
Dada menilai hal itu merupakan bagian untuk mempersiapkan generasi muda yang kelak akan memimpin dunia dalam bidang lingkungan. Terlebih lagi saat ini persoalan lingkungan telah menjadi isu global yang harus disikapi secara lokal agar mampu mengantisipasi kerusakan dengan restorasi.
"Tingkat kerusakan lingkungan saat ini ada pada posisi yang mengkhawatirkan. Itu dicirikan dengan adanya pemanasan global dan perubahan iklim, juga sering terjadinya musibah seperti banjir, longsor, dan wabah penyakit lainnya. Jadi tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan lingkungan sekuat tenaga," tutur Dada seraya menambahkan, Pemkot Bandung selama ini selalu berupaya menyelamatkan lingkungan. Ditandai dengan program seperti tiada hari tanpa menanam pohon, membuat sumur resapan dan biopori, melepas burung serta menebar benih ikan.
Memberikan opini
Koordinator Program Bandung Inisiatif Reggi Kayong Munggaran mengatakan, deklarasi Baksil sebagai hutan kota dunia diharapkan bisa memberikan opini kepada masyarakat luas, pemerintah, dan pengusaha bahwa nasib suatu kota merupakan nasib bersama. Sehingga nantinya diharapkan akan ada kesadaran kritis bahwa pemenuhan kebutuhan dan hak masyarakat terhadap persoalan lingkungan harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah bersama dengan semua pihak, termasuk masyarakat.
"Deklarasi diharapkan akan menjadi preseden baik bagi komunitas masyarakat kota yang dikenal apatis dan pragmatis. Dukungan pemerintah dan pengusaha dalam program ini tentu menjadi indikator kolaborasi demokratis terhadap pembangunan kota yang berkelanjutan," paparnya.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Yogi Supardjo mengatakan, dalam rangka penetapan Baksil menjadi hutan kota dunia, ada 1.500 pohon yang ditanam. Namun untuk hari pertama pihaknya hanya memanam 500 pohon.
"Untuk yang 1.000 lainnya, kita tanam secara berkala hingga tanggal 1 Oktober mendatang. Kita siapkan tanamannya dan para peserta yang menanamnya," katanya. (B.114/adit)** sumber : (GALAMEDIA)