Saat ini masyarakat dunia tengah menghadapi masalah yang sangat besar. Masalah tersebut berkaitan dengan ekologi dan pembangunan berkelanjutan.
Demikian diungkapkan James Hall, salah seorang pembicara pada acara diskusi "Pemerintahan Berkelanjutan Global/Gaya Hidup Berkelanjutan", Tunza International Children and Youth Conference 2011, di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Jln. Tamansari, Rabu (28/9).
Diskusi yang dipandu beberapa duta Tunza International itu menghadirkan para pembicara yang dinilai kompeten dalam memberikan arahan dan penjelasan mengenai Konferensi Bumi 2012 yang akan digelar di Brasil, tepatnya di Rio yang dikenal dengan sebutan Rio+20. Para pembicara yang juga merupakan aktivis Rio+20 itu di antaranya Zonibel Woods, Sebastian Duyck, dan James Hall.
"Sehubungan dengan masalah besar itu, kami akan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ekologi itu. Pembangunan berjalan tanpa ganggu lingkungan," katanya.
James menyatakan, Konferensi Bumi yang akan digelar tahun depan merupakan gebrakan besar dalam sejarah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasalnya, suara generasi muda akan diakomodasi di perhelatan Rio+20 tersebut oleh para pemimpin di dunia. "Generasi muda mempunyai peranan penting dalam memberikan kontribusi perubahan dunia," ungkapnya.
James menegaskan, para generasi muda harus berpikir lebih baik tentang apa yang bisa dilakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Yang paling penting mempunyai visi yang jelas mengenai apa yang ingin disampaikan di Konferensi Bumi sebagai suara dari generasi muda.
"Para pengambil kebijakan itu membutuhkan inspirasi. Maka harapan yang saat ini diungkapkan dalam kegiatan ini akan dibawa dalam konferensi Rio+20 sebagai salah satu sumbang saran tentang kebijakan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Keterlibatan generasi muda dalam upaya menjaga kelestarian alam ini tidak lepas dari peran serta generasi muda di masa mendatang. "Generasi muda itu adalah pemimpin saat ini dan masa depan. Generasi muda bisa membuat perubahan untuk saat ini dan untuk masa depan. Apabila selama ini kita terpaku pada anggapan hanya menggubris orang dewasa, maka hari ini kita akan mengubahnya," ujarnya.
Di awal diskusi, panelis yang terdiri dari duta Tunza itu memaparkan bahwa peran serta masyarakat umum sangat diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan. Peran serta tersebut nantinya akan dibahas dalam konferensi bumi yang akan membahas dua hal penting, yakni green economy (ekonomi hijau) dan proses pemerintahan yang mengembangkan pembangunan dengan menyelaraskan kelestarian lingkungan.
Demikian pula yang diungkapkan pembicara lainnya, Zonibel Woods dan Sebastian Duyck yang mengharapkan partisipasi aktif generasi muda menghadapi konferensi bumi.
"Peran serta pemuda sangat penting. Yang paling penting adalah kegiatan pemuda dalam mengikuti berbagai kegiatan inklusif seperti ini. Peranan perempuan juga besar dalam hal ini. Suara anak muda harus diungkapkan sekarang tanpa dibayangi ketakutan ataupun kekhawatiran. Yang paling penting yaitu bagaimana memastikan pemerintah mendengarkan gagasan generasi muda dan mau mengakomodir gagasan tersebut," ucap Zonibel yang merupakan salah satu aktivis di Rio+20. (adit)** sumber : (GALAMEDIA)
Demikian diungkapkan James Hall, salah seorang pembicara pada acara diskusi "Pemerintahan Berkelanjutan Global/Gaya Hidup Berkelanjutan", Tunza International Children and Youth Conference 2011, di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Jln. Tamansari, Rabu (28/9).
Diskusi yang dipandu beberapa duta Tunza International itu menghadirkan para pembicara yang dinilai kompeten dalam memberikan arahan dan penjelasan mengenai Konferensi Bumi 2012 yang akan digelar di Brasil, tepatnya di Rio yang dikenal dengan sebutan Rio+20. Para pembicara yang juga merupakan aktivis Rio+20 itu di antaranya Zonibel Woods, Sebastian Duyck, dan James Hall.
"Sehubungan dengan masalah besar itu, kami akan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ekologi itu. Pembangunan berjalan tanpa ganggu lingkungan," katanya.
James menyatakan, Konferensi Bumi yang akan digelar tahun depan merupakan gebrakan besar dalam sejarah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasalnya, suara generasi muda akan diakomodasi di perhelatan Rio+20 tersebut oleh para pemimpin di dunia. "Generasi muda mempunyai peranan penting dalam memberikan kontribusi perubahan dunia," ungkapnya.
James menegaskan, para generasi muda harus berpikir lebih baik tentang apa yang bisa dilakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Yang paling penting mempunyai visi yang jelas mengenai apa yang ingin disampaikan di Konferensi Bumi sebagai suara dari generasi muda.
"Para pengambil kebijakan itu membutuhkan inspirasi. Maka harapan yang saat ini diungkapkan dalam kegiatan ini akan dibawa dalam konferensi Rio+20 sebagai salah satu sumbang saran tentang kebijakan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Keterlibatan generasi muda dalam upaya menjaga kelestarian alam ini tidak lepas dari peran serta generasi muda di masa mendatang. "Generasi muda itu adalah pemimpin saat ini dan masa depan. Generasi muda bisa membuat perubahan untuk saat ini dan untuk masa depan. Apabila selama ini kita terpaku pada anggapan hanya menggubris orang dewasa, maka hari ini kita akan mengubahnya," ujarnya.
Di awal diskusi, panelis yang terdiri dari duta Tunza itu memaparkan bahwa peran serta masyarakat umum sangat diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan. Peran serta tersebut nantinya akan dibahas dalam konferensi bumi yang akan membahas dua hal penting, yakni green economy (ekonomi hijau) dan proses pemerintahan yang mengembangkan pembangunan dengan menyelaraskan kelestarian lingkungan.
Demikian pula yang diungkapkan pembicara lainnya, Zonibel Woods dan Sebastian Duyck yang mengharapkan partisipasi aktif generasi muda menghadapi konferensi bumi.
"Peran serta pemuda sangat penting. Yang paling penting adalah kegiatan pemuda dalam mengikuti berbagai kegiatan inklusif seperti ini. Peranan perempuan juga besar dalam hal ini. Suara anak muda harus diungkapkan sekarang tanpa dibayangi ketakutan ataupun kekhawatiran. Yang paling penting yaitu bagaimana memastikan pemerintah mendengarkan gagasan generasi muda dan mau mengakomodir gagasan tersebut," ucap Zonibel yang merupakan salah satu aktivis di Rio+20. (adit)** sumber : (GALAMEDIA)