-

Saturday, June 18, 2011

Zulkifli, Kayuh Sepeda Demi Mengenal Keragaman di Indonesia

Bandung - Zulkifli Tanjuk (35) memiliki obsesi taklukkan Indonesia dengan cara mengayuh sepeda. Sejak 23 Oktober 2010, pria asal Pangkalan Bradan, Sumatera Utara, ini membuka perjalanan dari titik nol di Indonesia yakni Pulang Sabang Aceh.

Zulkifli pada pekan lalu hinggap di Kota Bandung. Ia menyampaikan seabreg kisah perjalanan menjelajah sejumlah provinsi di Indonesia. Sepeda gunung miliknya jadi senjata utama kala mengarungi ratusan kilometer jalan.

"Obsesi saya ingin memecahkan rekor MURI. Selain itu, motivasinya ingin mengetahui keragaman budaya dan bahasa yang dimiliki Indonesia," ungkap kepada wartawan di Bandung, Sabtu (18/6/2011).

Sepeda biru yang catnya mulai memudar ini saban hari menjadi saksi petualangannya. Singgah dari satu kota atau kabupaten serta ke wilayah lain, Zulkifli merasakan kepuasan diri.

"Senang saja bertemu masyarakat Indonesia dari berbagai daerah. Kini saya tahu, orang Indonesia begitu ramah dan cinta kedamaian," paparnya sembari memperlihatkan lembaran foto-foto sepanjang perjalanan.

Aceh sudah terkuasai. Sejumlah pulau Sumatera tak luput disambangi. Kini, Zulkifli mampir di Pulau Jawa. "Dari Bandar Lampung, saya naik kapal dan berlabuh di Merak. Kemudian keliling Jakarta, berlanjut ke Depok, Bekasi, Bogor, Cianjur dan Bandung," tuturnya.

Tiap daerah yang didatangi, Zulkifli butuh seminggu mengenal suasana, belajar bahasa daerah serta budaya, dan mencicipi makanan khas. Tak lupa, dia merekam atau mencatat pada buku kala tiba di satu daerah.

Usai di Bandung, lanjut Zulkifli, sepedanya bakal meluncur ke arah Jawa Tengah. Ia berniat meninggalkan Bandung pada Minggu (19/6/2011). Zulkifli harus merengkuh jejak obsesinya.

Pria berbadan kurus memang bermodal nekat. Lembaran rupiah yang tersimpan di saku serta dompetnya itu diperoleh dari kepedulian masyarakat. Niat serta ketulusan yang diembannya itu mengundang keiklasan masyarakat.

"Target saya sampai Merauke pada 2012 nanti. Doakan ya," ucapnya.

Satu tas ransel berisi enam stel pakaian berada di boncengan sepeda. Satu tas kecil berisi buku, foto dan dokumen diselipkan di bagian depan. Satu bendera merah putih, tertancap di bagian belakang. Bendera Indonesia berukuran sekitar 80 sentimeter x 40 sentimeter itu terlihat kumal.

"Ini sebagai bukti saja. Nanti akan dicuci setelah tiba di Merauke," cetus Zulkifli sembari menambahkan bendera ini belum pernah terciprat sabun sejak berangkat dari Sabang.


(bbn/bbn)


sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment