Berita,NEW YORK--Rencana pembangunan Islamic Center di bekas reruntuhan menara kembar, Manhattan, New York menemui titik terang. Seorang hakim di New York telah menolak gugatan yang berniat untuk membatalkan rencana pembangunan tersebut. Dalam amar putusan, Jumat lalu, Hakim Agung Negara Paul G. Feinman mengatakan, gugatan Brown kurang kuat.
Surat Kabar The New York Times melaporkan gugatan yang diajukan mantan petugas pemadam kebakaran New York ditolak mentan-mentah. Petugas yang diketahui bernama Timothy Brown itu berusaha untuk membatalkan putusan Komisi Pelestarian Landmark Kota New York yang mengizinkan untuk membuat lokasi yang berada di kawasan Park 51 menjadi pusat informasi tentang Islam dan sebuah masjid.
Adam Leitman Bailey, pengacara pihak pengembang rencana pembangunan Islamic Center menyebut putusan hakim sebagai kemenangan bagi Amerika. "Meskipun menuai badai kebencian terhadap satu agama, hakim Konstitusi merenggangkan otot-otot kita guna menegakkan landasan yang sangat demokrasi," kata Bailey seperti dilansir CBSnews.com, Senin (11/7).
Perjuangan untuk meng-golkan rencana pembangunan "Cordova House", sebutan lain Islamic Center bukan tanpa rintangan. Kendati mendapat restu walikota New York dan Presiden AS Barrack Obama, rencana pembangunan itu digugat oleh sebagian besar masyarakat AS. Rencana itu, oleh publik AS, dianggap mencederai keluarga korban serangan 11 September 2011.
Karena itu, tak heran bila cacian dan makian mewarnai perjalanan rencana yang dicetuskan oleh Imam masjid New York, Imam Feisal Abdul Rauf. "Apa yang lebih menghina dan memalukan daripada sebuah masjid raksasa dalam bayang-bayang World Trade Center?" Yang memicu protes," begitulah bunyi opini publik AS.
Mantan Gubernur Alaska, Sarah Palin kepada Fox News, Agustus tahun lalu, bahkan menyebutnya dengan tamparan bagi AS. Reaksi tak kalah keras berasal dari seorang pastor asal Florida, Terry Jones yang terang-terangan mengajak masyarakat AS membakar Alquran.
Pendapat bijak justru diutarakan Walikota New York, Michael Bloomberg terkait rencana pembangunan Islamic Center. Menurut dia, adalah hal keliru bila rencana pembangunan Islamic Center sebagai hal yang menyedihkan bagi AS. "Andai saja kita menghentikan rencana pembangunan masjid karena berjarak dua blok dari lokasi serangan, maka itu akan menjadi hari menyedihkan bagi AS," pungkas dia.
sumber : www.republika.co.id