k7-11 Bayi laki-laki berumur sekitar 2 minggu yang dibuang ibunya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/4) dini hari, karena ingin menjadi TKI di Arab Saudi. SEMARANG, KOMPAS - Warga Kudu Kramat, Kecamatan Genuk, Semarang, Jawa Tengah, gempar, Rabu (27/4/2011) malam. Mereka mendengar suara tangisan bayi. Mohon maaf, saya tidak mempunyai biaya untuk merawat anak saya ini. Suami juga meninggalkan saya. Untuk itu saya akan pergi ke Arab untuk menjadi TKW. -- Pesan si pembuang bayiAwalnya, warga mengira suara hantu, namun setelah diselidiki ternyata tangisan itu berasal dari depan rumah H Socheh. Menurut Munthoha, tetangga depan rumah Socheh, penemu bayi itu, rengekan bayi terdengar sangat lama.Awalnya, ia menduga bayi tetangganya, namun karena terus-menerus menangis dan tak terdengar suara menenangkan, ia menduga itu suara hantu. "Kebetulan memang ada tetangga yang baru saja melahirkan. Tapi kalau bayi tetangga, tentunya ibunya akan berusaha menenangkan," kata Munthoha, Rabu.Karena penasaran, ia mencari sumber suara tersebut. Ternyata berasal dari depan rumah H Socheh. Dari luar pagar setinggi 2 meter, ia mendapati pintu pagar terbuka dan terlihat ada kain putih. "Setelah saya teliti, ternyata ada bayi yang tergeletak di teras," ujar Munthoha.Ia kemudian memberitahu H Soheh bahwa di rumahnya ada seorang bayi dan kemudian dirawat. Bayi itu terus menangis meski sudah diselimuti dengan kain bermotif putih dengan bungkusan plastik hitam yang berisi pakaian dan susu.Ketika diperiksa, dalam gulungan selimut itu terdapat sepucuk surat tulisan tangan yang intinya meminta tolong siapapun untuk merawat bayi itu. "Mohon maaf, saya tidak mempunyai biaya untuk merawat anak saya ini. Suami juga meninggalkan saya. Untuk itu saya akan pergi ke Arab untuk menjadi TKW. Mohon didik anak saya supaya menjadi anak yang saleh," demikian isi surat itu.Tak ada peristiwa yang mengundang perhatian sebelum ada temuan bayi itu. "Biasanya musala itu dibuat nongkrong anak-anak muda di sini. Namun tidak ada yang mengetahui kalau ada orang tak dikenal yang lewat," tambah Munthoha sambil menunjuk musala depan rumah H Socheh.Aparat Polsek Genuk yang mendapat laporan kemudian mendatangi lokasi untuk memeriksa bayi dan mencari keterangan saksi. Keadaan bayi hingga saat ini dalam keadaan sehat dan terlihat normal.Imrotun (35), istri Mutoha sementara ini yang merawat bayi. "Semoga ibu anak ini mau kembali dan merawat anaknya," ujar Imrotun sambil menimang bayi. Adapun bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki, berumur sekitar 2 minggu dengan berat sekitar 3 kg dan panjang 52 cm.