KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN ilustrasi BANDUNG, KOMPAS - Sebagian besar warga Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4), membersihkan rumahnya, seiring surutnya genangan hingga 50 sentimeter. Air tidak lagi masuk ke rumah warga seperti sehari sebelumnya yang mencapai 1,6 meter.Warga Kelurahan Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, misalnya, tampak sibuk membersihkan rumah. Mereka juga membersihkan saluran air agar genangan dapat dibuang. Nana Juhana, seorang warga, berharap ketinggian air tak kembali naik. Daerah Baleendah dan Dayeuhkolot dilintasi Sungai Citarum, kerap dilanda banjir.Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung menyebutkan, sekitar 9.000 rumah tergenang limpasan Sungai Citarum dengan ketinggian bervariasi, 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Jumlah pengungsi yang tercatat hingga Kamis siang mencapai 72 keluarga.Hujan deras yang mengguyur Bandung dan sekitarnya membuat Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Majalaya, Kabupaten Bandung, pekan ini. Hujan deras juga mengguyur wilayah Purwakarta.Di Kabupaten Purwakarta, para petani penggarap lahan genangan Waduk Jatiluhur di Desa Galumpit, Kecamatan Tegalwaru, mencemaskan tanamannya dilanda banjir Citarum. Jika debit air terus naik, tanaman bakal terendam dan petani rugi tenaga, waktu, dan modal.Sekitar 60 hektar area genangan waduk di Galumpit mulai ditanami padi, jagung, kacang panjang, dan cabai seiring surutnya air dua bulan terakhir. Daerah di bagian selatan Waduk Jatiluhur itu menjadi lahan garapan musiman warga setempat saat air waduk surut.Di Jawa Tengah bagian selatan, angin kencang disertai hujan deras dan petir masih mengancam hingga Mei. (GRE/ELD/MKN)