k9-11 Ilustrasi BANDUNG, KOMPAS - Petani Sayur Solihin (46), petani Kertasari, Kabupaten Bandung, merindukan masa-masa di awal tahun 2000-an. Saat itu harga sayur sedang tinggi-tingginya. Bahkan, dari 1 hektar lahan bawang daun miliknya, ia mampu membeli satu unit motor Rp 110 cc tahun 2002 seharga Rp 8 juta.Lain lagi dengan Anwarudin, petani lainnya. Ia bisa menyelesaikan kredit motor 110 cc tahun 2003, seharga Rp 10 juta tepat waktu. Uangnya diambil dari hasil panen selama setahun atau tiga kali panen.Akan tetapi, itu dulu. Sekarang, di saat harga sayur merosot, Solihin bersiap menjual motor kesayangannya. Ia beralasan, uang hasil penjualan digunakan membayar hutang biaya tanam yang terus menumpuk.Dalam satu tahun, hutangnya dari sewa lahan kol dan bawang daun lebih dari 1,5 juta. Ia mengatakan harga kol turun dari Rp 4.000 per Kilogram menjadi Rp 200 per Kilogram.Sedangkan, harga bawang daun turun dari Rp 6.000 per Kilogram menjadi Rp 500 per Kilogram. "Kalau ada yang mau beli saya jual Rp 3 juta" kata Anwar yang lahannya berada di sisi Sungai Citarum ini.