-

Saturday, April 30, 2011

Besok, Seribuan Buruh Yogyakarta Demo

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Pekerja yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) menggelar aksi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (2/11/2010). Mereka menolak kenaikan upah sebesar tujuh persen dari Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2010 karena tidak sesuai dengan melambungnya harga dan kebutuhan hidup lainnya. YOGYAKARTA, KOMPAS — Diperkirakan lebih dari seribu buruh akan turun melakukan aksi unjuk rasa di Yogyakarta, besok, Minggu (1/5/2011), memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day.Berdasarkan surat pemberitahuan unjuk rasa yang dilayangkan ke Polresta Yogyakarta sampai hari Sabtu (30/4/2011), sudah ada 6 organisasi yang akan berunjuk rasa. Keenam organisasi itu adalah Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), Komite Federasi Solidaritas Buruh Independen Indonesia, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Yogyakarta, Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI), dan Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (Forkommadifa).Keenam organisasi ini akan melakukan aksi di sekitar Bundaran UGM, Jalan Jenderal Sudirman, Perempatan Tugu, Kantor DPRD DIY, Gedung Agung, dan perempatan Kantor Pos Besar.Ribuan buruh dari beberapa organisasi ini dalam aksinya besok akan mengusung beberapa tuntutan, di antaranya kesejahteraan sosial kaum buruh, perlindungan bagi kaum buruh, serta penghapusan sistem kerja kontrak dan pengalihdayaan (outsourcing).Humas ABY Muhammad Yusuf mengatakan, dalam peringatan Hari Buruh Sedunia ini ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan, yakni menolak outsourcing, kesejahteraan sosial kaum buruh, serta perlindungan hukum bagi kaum buruh. "Menurut rencana, kami akan mengerahkan massa hingga seribu orang" ungkap Yusuf.Tuntutan yang sama juga dilakukan dari FSPM. Koordinator aksi FSPM Ali Prasetyo mengatakan, selain menyerukan permasalahan, buruh juga akan menyerukan isu seputar uang servis (serviskas). Karena diakui sejak munculnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1999, uang servis bagi karyawan sudah dihilangkan. "Yang mengikuti aksi besok adalah para buruh yang libur perwakilan dari Yogya dan Jawa Tengah. Kami tidak ingin aksi ini mengganggu aktivitas pekerjaan," ujar Ali.Humas PPRI, Aslihul Fahmi Alia, menyatakan siap turun ke jalan memperingati Hari Buruh. "Selain masalah buruh, kami juga mengusung kondisi pendidikan di Indonesia. Sebab, Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional sangat berdekatan. Kami perkirakan ada 400 sampai 500 orang yang akan turun bersama kami," katanya.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment