k2-11 Sejumlah anggota TNI AU tengah mempersiapkan peti jenazah Sertu Ninang Siwiyono untuk dimakamkan di TPU Kalongan Maguwoharjo, Sleman (Jumat, 29/4/2011). YOGYAKARTA, KOMPAS — Jenazah Sertu Ninang Siwiyono (42), salah satu korban jatuhnya pesawat latih jenis Glider G-611 di kawasan kebun tebu Berbah, Sleman, di dekat kompleks Lanud Adi Sucipto, Jumat (29/4/2011) siang, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kalongan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.Lokasi makam tak jauh dari rumah duka. Pemberangkatan peti jenazah dari rumah duka di Kalongan dilakukan dengan upacara kemiliteran oleh jajaran TNI AU. Sebagai inspektur upacara pemberangkatan jenazah dari rumah duka adalah Gubernur AAU Marsda IB Putu Dunia.Keluarga masih terlihat terguncang akibat kepergian ayah dua anak ini. Istri almarhum, Anastasya Sri Suwarni, dan kedua putrinya, Anis Sekar (11) dan Erlina (6), tak kuasa menahan tangis. Bahkan, ibunda almarhum, Tuginem, pingsan ketika peti jenazah dimasukkan ke dalam mobil.Para pelayat yang mengikuti upacara pun tak kuasa menahan haru. Mayor TNI AU Keliek Triyana, instruktur yang juga adik kandung almarhum, mengaku sangat kehilangan Sertu Ninang. "Kakak saya itu orangnya supel, tetapi tidak banyak bicara. Kalau bicara seperlunya saja. Sebelum terbang dan terjadi kecelakaan, almarhum membersihkan pesawat. Padahal, pesawatnya tidak kotor," ungkap Keliek.Almarhum Sertu Ninang Siwiyono lahir di Yogyakarta, 18 Maret 1969, anak pasangan Suparjan dan Tuginem. Almarhum pernah menempuh pendidikan di sekolah terbang layang di Kalijati, Jawa Barat. Bahkan, ia menjadi atlet terbang layang andalan DIY sejak tahun 1992. Pada PON 2010 ia menyumbangkan emas bagi DIY dalam cabang terbang layang.