-

Wednesday, April 27, 2011

Sunan Gunung Jati

Nama lainnya adalah Syekh Nuruddin Ibrahim atau Syarif Hidayatullah, berasal dari Pasai, Aceh, lalu berkedudukan di Gunung Jati, Banten dan kemudian Cirebon untuk membentuk dinasti Islam di kedua tempat tersebut; ia menikahi saudara perempuan Sultan Tranggana. Menurut sumber lokal, nama kecilnya adalah Syarif Hidayatullah yang merupakan cucu Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Dari perkawinan Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang, lahir dua putra dan satu putri yaitu Raden Walangsungsang, Nyai Lara Santang, dan Raja Senggara. Setelah ibunya wafat Raden Walangsungsang meninggalkan keraton untuk belajar Agama Islam pada Syekh Datu Kahfi atau Syekh Nurul Jati di Gunung Ngamparan Jati. Dan adik perempuannya Nyai Lara Santang menyusul belajar agama di tempat yang sama. Setelah tiga tahun menimba ilmu, keduanya menunaikan ibadah haji. Di Mekah, Nyai Lara Santang mendapat jodoh yaitu Maulana Sultan Mahmud (Syarif Abdullah), bangsawan Arab dari Bani Hasyim.
Walangsungsang setelah ibadah haji kembali ke Jawa dan menjadi guru di Labuhan, Pasambangan, Cirebon. Sementara itu Nyai Lara Santang melahirkan anak, diberi nama Syarif Hidayatullah. Setelah dewasa  Hidayatullah memilih berdakwah di Pulau Jawa. Ia kemudian bersilaturahim kepada Walangsungsang yang bergelar Cakrabuana. Setelah pamannya wafat, Hidayatullah melanjutkan perjuangan pamannya
menyebarkan Islam di Cirebon dan Cirebon menjadi Kesultanan Islam yang bebas dari Pajajaran. Dari Cirebon ia kemudian menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah Jawa Barat yang belum memeluk agama Islam, seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten. Di Banten ia mendirikan
kerajaan tahun 1525. Ketika kembali ke Cirebon, Kesultanan Banten diserahkan kepada putranya, Maulana Hasanuddin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten.
Di tangan raja-raja Banten inilah kerajaan Hindu Pajajaran dapat dikalahkan dan rakyatnya memeluk Islam. Bahkan, Syarif Hidayatullah menggerakkan penyerangan ke Sunda Kelapa. Penyerangan itu dipimpin Faletehan (Fatahillah), panglima angkatan perang Demak. Fatahillah kemudian menjadi menantu Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah wafat tahun 1570 dimakamkan di daerah Gunung Jati, desa Astana, Cirebon. Maka ia dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment