Bandung - Hemat adalah satu kata yang saat ini sulit dirasakan oleh warga menengah ke bawah. Bagaimana tidak, utuk memasak saja, masyarakat kecil harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli minyak tanah atau gas. Memasak dengan bahan bakar yang murah tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat kecil, karena bisa menghemat pengeluaran sehari-hari.
Bermula dari keprihatinan melihat sumber daya energi, khususnya bahan bakar yang semakin menimis dan sulit dijangkau masyarakat kecil, Ade Irwan Suryana (39) dan Dedi Junaedi (36) memutar otak dan mencoba memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat. Pilihan mereka tertuju pada sampah daun yang setiap hari berguguran memenuhi sudut kota.
Proses pembuatan Darulang ini cukup mudah. Daun kering dicacah lalu dijemur. Jika tidak ada cahaya matahari, pengeringan daun bisa dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam oven.
"Tapi sebetulnya dengan cara dicacah juga sudah membantu proses pengeringan," ujar Ade kepada detikbandung beberapa waktu lalu. Setelah kering, daun dipadatkan sehingga menjadi satu buah gandu. Satu bungkus darulang terdiri dari 2 gandu beratnya sekitar 250 gram.
Meski belum secara resmi dilauncing, namun kompor dan bahan bakar Darulang ini sudah diuji coba pada tukang Bakso Cuankie keliling di Kota Cimahi. Diharapkan dengan menggunakan kompor Darulang, bisa mendapat keuntungan lebih karena jauh lebih hemat dari menggunakan minyak tanah atau kompor gas.
"Sejauh ini pemasarannya baru regional di Cimahi saja. Saya coba di tukang Bakso Cuanki. Mereka untung tidak seberapa, tapi harus mengeluarkan uang banyak untuk membeli minyak tanah," tutur Dedi.
Satu gandu Darulang berdiameter 7 centimeter dengan panjang 10 centimeter itu bisa digunakan untuk memasak hingga 4 jam. Satu paket Darulang yang terdiri dari dua buah gandu, bisa didapat dengan harga Rp 1.500 saja. Murah bukan?
"Kalau mau masak dalam jangka waktu sebentar saja, satu gandu Darulang sudah cukup. Tapi kalau mau masak dalam jumlah banyak, pakai dua sekaligus saja," ujar Dedi.
Kompor yang digunakan diberi nama sama, yakni kompor Darulang. Kompor tersebut terbuat dari bahan plat seng yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi kompor yang praktis digunakan.
"Ini terbuat dari plat seng yang terbuat dari bekas kaleng kerupuk," terang Ade.
Cara pemakaiannya mudah saja. Gandu Darulang dimasukkan ke dalam tungku yang sudah tersedia di dalam kompor. Beri sumbu sepanjang 2 sampai 3 centimeter. Kemudian olesi darulang dengan minyak jelantah, nyalakan, dan tunggu hingga 3 sampai 4 menit. "Setelah api besar baru kita letakan penggrengan atau panci di sana," jelas Ade. Murah dan mudah bukan?
(avi/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago