-

Tuesday, April 12, 2011

Wow! Ribuan Orang Berebut Gethuk

K11-11 Ribuan masyarakat berebut gunungan ratusan gethuk (makanan terbuat dari ketela pohon)yang disusun menyerupai icon Kota Magelang, seperti Gunung Tidar dan Water Torm di Alun-alun setempat. Acara tersebut merupakan puncak memperingati HUT ke-1105 Kota Magelan, (11/4/2011). MAGELANG, KOMPAS.com - Ribuan masyarakat Kota Magelang Jawa Tengah, Senin siang kemarin beramai-ramai berebut gunungan gethuk atau sering disebut dengan gerebeg gethuk. Gethuk adalah makanan khas Magelang yang terbuat dari bahan dasar ketela pohon. Sementara, gerebeg gethuk merupakan rangkaian puncak memperingati Hari jadi Kota Magelang yang ke-1105. Acara yang dipusatkan di alun-alun itu selalu dinanti-nanti warga karena mereka bisa berebut menikmati makanan khas itu dengan cara yang unik dan hanya diadakan setahun sekali. Dalam acara itu, ratusan gethuk disusun sedemikian rupa menyerupai miniatur gunung Tidar dan tower air minum yang menjadi ciri khas kota Magelang. Gethuk gunung Tidar diwarnai dengan warna hijau, sedang tower berwarna coklat serupa dengan tower di alun-alun. Meski terkesan lebih sederhana dibanding tahun lalu, namun secara keseluruhan acara tersebut terbilang meriah. Acara dipimpin langsung oleh Wali kota Magelang, Sigit Widyoninito. Sebelum memasuki lapangan upacara, Wali kota Magelang dikirab terlebih dahulu dengan menggunakan kereta kencana oleh barisan prajurit berpakaian keraton. Ia didampingi istri, menyusul Ketua DPRD Hasan suryoyudho dan istri dan segenap muspida. Mereka tampak berpakaian raja dan ratu kerajaan jawa. Tidak hanya mereka, para seluruh tamu undangan dan peserta upacara juga mengenakan pakaian adat jawa. Uniknya lagi, aba-aba upacara pun menggunakan Bahasa Jawa. Upacara ini dimeriahkan dengan marcingklung yang dimainkan oleh siswa-siswi SMPN IV, dan seni tradisional trunthung serta Dayakan. Usai upacara, dilanjutkan dengan kirab budaya keliling Kota. Kirab budaya berlangsung ramai karena diikuti pula marching band Canka Lokananta dari Akademi Militer (Akmil) dan Liong Samsi dan kesenian tradisional lainnya. Kirab dimulai dari Alun-alun kemudian menyusuri jalan Pemuda, Jalan Tidar, Jalan Tentara Pelajar dan kembali ke alun-alun lagi. Warga pun berbondong-bondong menyaksikan kirab budaya ini. Kepala bagian Humas, Protokol dan Santel Kota Magelang Bambang Rijantoko menjelaskan, acara tersebut merupakan bentuk upaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa gethuk adalah makanan asli Kota Magelang dan sudah menjadi ikon. "Kami juga ingin nguri-nguri kebudayan (baca: mempertahankan budaya) makanan tradisional di tengah serbuan makanan-makanan modern," katanya. Selain itu, kegiatan kirab budaya sekaligus untuk menggali potensi budaya yang ada di Kota Magelang dan untuk pengembangan pariwisata. 

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment