KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Jenazah Rosihan Anwar disemayamkan di rumah duka, Jalan Surabaya Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2011). Almarhum yang dikenal sebagai wartawan senior ini meninggal dunia pukul 08.15 di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta dalam usia 89 tahun. BOGOR, KOMPAS - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan duka mendalam atas wafatnya wartawan senior Rosihan Anwar. Pak Ros demikian panggilan akrabnya meninggal dunia pada usia tahun, Kamis (14/4/2011) jam 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta.Dalam siaran pers yang dikelaurkan Humas Pemprov Jawa Barat, rasa belangungkawa Heryawan tersebut, disampaikannya usai menerima Delegasi Walhi Jawa Barat di Gedung Negara Pakuan."Saya mengenal beliau sebagai salah satu tokoh nasional, beliau juga tokoh pers yang menjadi panutan bagi para pelaku jurnalis. Beliau merupakan wartawan lima zaman. Jejak langkahnya terekam dalam 21 judul buku hasil karyanya dengan ratusan artikel yang tersebar di hampir semua media nasional maupun asing. Hingga menjelang akhir hayatnya, beliau masih aktif mengirim artikel. Sebagai bangsa, kita jelas merasa kehilangan beliau," tutur Heryawan.Lebih lanjut Heryawan menuturkan, Rosihan Anwar adalah salah satu saksi detik-detik proklamasi Indonesia. Dia sangat hafal peristiwa sejarah nasional dan tokoh-tokoh di balik setiap peristiwa. Kemampuannya dalam memahami peristiwa sekaligus mendalaminya sangat dimiliki wartawan zaman sekarang. "Semoga Allah menempatkan beliau di sisi-Nya. Dan memberikan kesebaran bagi keluarga yang ditinggalkannya," doa Heryawan.Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Dua, Solok, Sumatera Barat, 10 Mei 1922. Rosihan Anwar meninggalkan 3 putra, 6 cucu, dan 2 cicit . Dia juga dikenal sebagai sejarawan, sastrawan, bahkan budayawan. Rosihan memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20 tahun. Rosihan dikebumikan pada pukul 15.30 WIB di TMP Kalibata.