PACITAN, KOMPAS - Badan dan bahu jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (12/4/2011) ambrol di kilometer 37, masuk dalam wilayah Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas dari dan ke kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, diberlakukan sistem buka tutup. Kendaraan bermuatan berat seperti truk trailer dilarang melintas karena membahayakan kondisi jalan. Apalagi di ujung jalan yang longsor terdapat retakan yang berpotensi terhadap longsor susulan apabila hujan deras masih terus mengguyur. Hanya kendaraan roda empat pribadi dan bus antarkota dalam provinsi yang diperbolehkan melintas dengan cara bergiliran. Adapun truk barang diberlakukan fleksibel, artinya sepanjang dinilai tidak membahayakan, diperbolehkan melintas. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pacitan Ajun Komisaris Polisi Mustofa Sugianto mengatakan pihaknya telah memasang rambu-rambu lalu lintas sebuah drum besar sebagai peringatan bagi pengendara dari arah Pacitan maupun arah Ponorogo. Selain itu, petugas dari Kepolisian Sektor Tegalombo disiagakan di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan panjang dan menghindari kecelakaan. "Panjang jalan yang ambrol mencapai 70 meter dengan lebar sekitar 3 meter sehingga hampir separuh badan jalan hilang. Namun untuk sementara ini masih bisa dilewati dengan satu jalur yakni dari arah Pacitan ke Ponorogo," katanya. Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Juri mengatakan ambrolnya badan jalan disebabkan oleh longsor yang terjadi pada tebing penyangga jalan. Posisi tebing itu berada di atas sungai yang memanjang di sebelah kanan jalan dari arah Pacitan. Peristiwa longsor dilaporkan warga sekitar terjadi pada pukul 06.00 di mana sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam. Terkait ambrolnya badan jalan Provinsi tersebut, Juri mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pemeliharaan Jalan Provinsi Jawa Timur di Pacitan. Koordinasi itu dilakukan terkait kemungkinan perbaikan jalan yang ambrol dan upaya antisipasi terhadap bencana susulan mengingat curah hujan di Pacitan saat ini masih tinggi. Berdasarkan pengamatan, jalur Pacitan-Ponorogo memiliki potensi rawan longsor yang sangat tinggi. Longsor bisa terjadi dari tebing disisi kiri jalan maupun dari jurang di sebelah kanan jalan. Pengendara seba iknya berhati-hati apabila melintasi jalan penghubung satu-satunya ini apabila kondisi cuaca hujan deras.