MAGELANG, KOMPAS - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY mengalami peningkatan cukup signifikan sejak sepekan terakhir. Berdasarkan pengamatan di Pos Ngepos Srumbung Kabupaten Magelang Jawa Tengah, tercatat sebanyak 276 kali gempa multiphase dari sebelumnya hanya 37 kali. "Pada hari Jumat lalu juga terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 5 kali, gempa guguran 5 kali dan gempa tektonik 2 kali," terang Ahmad Shobari, petugas di Pos Ngepos Srumbung Magelang, Selasa (12/4/2011). Pada hari berikutnya, Sabtu (9/4/211), gempa multiphase terjadi 57 kali, gempa vulkanik dangkal 8 kali, gempa guguran 5 kali, gempa tektonik 3 kali dan gempa kiriman 3 kali. Sementara pada Minggu (20/4/2011) tercatat 58 kali gempa multiphase, gempa guguran 3 kali, gempa vulkanik dangkal 1 kali dan gempa tektonik 2 kali. Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta hingga saat ini masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II waspada. Masyarakat diminta untuk tidak panik, namun tetap waspada, terutama terhadap bahaya sekunder atau banjir lahar dingin Merapi. "Kami imbau warga di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Merapi tetap hati-hati dan waspada, terutama yang tinggal di 300 meter dari bibir sungai," tegasnya.