PROBOLINGGO, KOMPAS - Acara entas seni musik Nasional Demokrat (Nasdem) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dibubarkan, Sabtu (23/4/2011) sekitar pukul 21:00.Kegiatan itu semula berlangsung lancar. Digelar di terminal tunggu Alun-alun Kecamatan Kraksaan, acara itu juga dihadiri Ketua Nasdem Jatim, Hasan Aminuddin, yang juga Bupati Probolinggo.Hasan dalam pidatonya mengutuk kasus bom di Indonesia. Kata dia, pemboman di masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, bukanlah jihad, tapi keyakinan yang menyimpang."Jihad yang sesungguhnya itu adalah jihad melawan hawa nafsu diri sendiri. Jawa Timur menduduki peringkat nomor satu dalam kerukunan antarwarga. Saya berharap agar masyarakat Jatim menjaga kondusifitas dan mempertahankan peringkat itu," ujarnya. Wakil Kepala Polres Probolinggo, Komisaris Sucahyo Hadi, tampak manggut-manggut mendengar pernyataan Hasan.Kepada sejumlah pengurus Nasdem Kabupaten Probolinggo, Hasan juga menegaskan bahwa Nasdem tetaplah organisasi sosial kemasyarakatan, bukan partai politik. Karenanya, semua elemen masyarakat boleh bergabung."PNS juga boleh bergabung karena Nasdem adalah ormas, dan hal itu juga diperbolehkan karena ada dalam peraturan di negeri ini," ujarnya. Setelah Hasan mengakhiri sambutannya, kelompok penari dan musik tradisional menampilkan kebolehannya.Beberapa menit kemudian, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Ratusan warga yang menonton kalang kabut dan pergi meninggalkan tempat acara. "Kabur, hujan," kata seorang pemuda sambil menjalankan motornya.Hasan, Wakapolresta, pengurus Nasdem dan panitia, juga angkat kaki. Tempat duduk yang mereka tempati hanya ditutupi terop tipis. Disiram hujan, terop itu tak kuat menahan air hujan. Acara itu pun terpaksa dibubarkan karena tak memungkinkan lagi. Sekitar 100 orang juga kabur.Hingga pukul 22:30, panggung beserta background dan peralatan musik dibiarkan begitu saja. Peralatan musik berupa drum, keyboard dan lainnya hanya ditutupi spanduk seadanya.Hujan sangatlah deras. Di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, dua warga menderita kerugian, yaitu Tamiran dan Suraji.Sebagi penggemar sinema elektronik, mereka tak bisa menyaksikan karakter Amira dan Pak Prabu dalam Puteri Yang Ditukar. Soalnya, melevisi keduanya rusak gara-gara sambaran petir.
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago