k20-11 Afwan Hadi (menutup wajah) terduga pelaku penipuan saat digelandang ke mobil petugas polisi. KEDIRI, KOMPAS — Merasa menjadi korban penipuan sepeda motor, Kukuh Nuryanto (21) bersikukuh bakal menangkap sendiri pelakunya. Bak seorang detektif, warga Desa Jabang, Kecamatan Keras, Kabupaten Kediri, tersebut melakukan pelacakan seorang diri.Hebatnya, dia berhasil menangkap Afwan Hadi (38), pelakunya. Penipuan tersebut bermula ketika pada awal April lalu seorang teman Kukuh, Ardi (20), mengenalkan kepada pelaku. Mereka sama-sama mempunyai bisnis aksesori handphone.Dari pertemuan awal itu, mereka kemudian melakukan pertemuan lagi hingga dua kali. Pada Sabtu akhir pekan lalu, pelaku datang ke rumah Kukuh. Pelaku beralasan akan mengajak ke Malang, tetapi sebelumnya meminjam sepeda motor Mio milik Kukuh untuk mengambil handphone di sebuah outlet handphone di Blitar.Kukuh merelakan Mio merah dengan nomor polisi AG 5782 GO miliknya dibawa pergi. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba dirinya merasa curiga dengan teman barunya itu.Upaya untuk mengontak juga langsung dilakukan, tetapi kecurigaannya terobati ketika pelaku mengatakan masih menunggu outlet yang belum buka. Waktu terus berlalu, hingga sore hari pelaku tidak kunjung pulang. Kesabaran Kukuh mulai habis, bahkan upaya untuk menghubungi lagi juga tidak membuahkan hasil."Saya hubungi tidak bisa, HP dimatikan," ujar Kukuh saat menanti kedatangan petugas, Minggu (24/4/2011). Merasa menjadi korban penipuan, dirinya lalu melaporkan kejadian yang menimpanya kepada pihak berwajib.Sementara itu, upaya lain juga ia lakukan, yaitu dengan melacak sendiri keberadaan pelaku. Karena sebelumnya belum tahu rumah pelaku, Kukuh memulai pelacakannya dengan mendatangi tiap outlet handphone yang ada di Blitar dan sekitarnya yang mungkin pernah berhubungan dengan pelaku. Tujuannya adalah untuk mengetahui asal-usul pelaku.Dari outlet ke outlet dia melakukan pelacakan hingga akhirnya menemukan tempat tinggal pelaku. Pada Minggu petang, dirinya mendatangi rumah kontrakan pelaku yang ada di Dusun Bangsongan, Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri.Mengetahui buruannya ada di rumah, Kukuh langsung mendekap pelaku agar tidak melarikan diri. Sempat terjadi pergumulan sehingga mengundang masyarakat untuk datang. Setelah mengetahui duduk perkara, masyarakat kemudian menghubungi petugas kepolisian.Pelaku masih diamankan warga dari hal yang tidak diinginkan. "Dia aslinya Jajar, Wates. Di sini mengontrak rumah baru empat bulan lalu," ujar Rosyid, Ketua RT 1 RW 3 Bangsongan.Sementara itu, pelaku menolak jika dirinya dianggap melakukan penipuan dan penggelapan. Dirinya mengaku hanya meminjam untuk keperluan loper aksesori. "Hanya saya gunakan untuk kirim barang saja," kata Afwan Hadi.Afwan Hadi menuturkan, dirinya menggunakan kendaraan Kukuh karena tidak mempunyai kendaraan lagi. Kendaraannya yang lama telah dijual untuk menutupi utangnya. "Saya punya utang kepada teman yang lain sebesar Rp 5,2 juta," ujar pria yang mempunyai wilayah jual aksesori di Sambi, Blitar, serta Tulungagung ini.Ketika disinggung terkait tidak kunjung dikembalikannya sepeda motor dan bahkan teleponnya dimatikan terus, Afwan Hadi tidak menjawabnya. Keduanya dan barang bukti yang masih berada di rumah kontrakan pelaku kemudian dibawa ke Mapolsek Pagu guna pemeriksaan oleh pihak berwenang.Saat hendak dibawa itu, pelaku hampir menjadi bulan-bulanan warga yang masih berkerumun di sekitar rumah.
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago