IMANUEL MORE GHALE Seorang staf Balitbang Kementerian Pertanian memperlihatkan sejumlah ulat bulu yang ditemui di lokasi habitat ulat bulu Tanjung Duren, Rabu (13/4/2011) YOGYAKARTA, KOMPAS — Selain mengakibatkan tanaman tak berbuah dan gatal-gatal pada kulit, ledakan populasi ulat bulu berpotensi mengganggu saluran pernapasan. Bulu-bulu ulat yang beterbangan akan terhirup manusia dan mengganggu saluran pernapasan.Seperti kasus di Amerika Serikat, ledakan populasi ulat bulu menyebabkan banyak warga yang mengalami gangguan pernapasan. "Bagi orang-orang tertentu yang tidak tahan atau alergi, ini membahayakan," kata pakar entomologi (ilmu tentang serangga) Universitas Gadjah Mada, Suputa, Kamis (14/4/2011) di Yogyakarta.Berdasarkan penelitian para pakar serangga Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM, terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang pohon mangga di Probolinggo, Jawa Timur, yaitu Arctornis sp dan Lymantria atemeles Collenette. Kedua spesies ulat ini menyerang pohon mangga jenis tertentu, yaitu manalagi.Dua spesies ulat bulu ini memiliki perbedaan. Lymantria atemeles Collenette memiliki dua antena di bagian kepala dengan pola seperti berlian di bagian punggung serta mempunyai pola bercak berwarna biru di sekujur tubuhnya yang dapat mengeluarkan racun dan menyebabkan gatal-gatal.Sementara Arctornis sp hanya memiliki satu antena di bagian kepala, tetapi tak memiliki racun yang mengakibatkan gatal-gatal jika tersentuh kulit manusia.
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago