KEDIRI, KOMPAS — Meskipun masih dirundung kesedihan karena nasib Masbukhin belum jelas, Yunita tetap berupaya menomorsatukan kepentingan anak-anaknya. Masbukhin adalah anak buah kapal (ABK) dengan posisi mualim 1 di Kapal MV Sinar Kudus yang sedang disandera perompak Somalia.Warga Purwokerto, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang semenjak masalah ini bergulir lebih sering memilih tinggal bersama ibunya di tetangga desanya, Rembang, tersebut mengatakan bahwa dia selalu menampakkan ketegaran di hadapan anak-anak."Anak-anak saya masih kecil. Saya tidak mau masalah ini membawa pengaruh terhadap mereka," ujar ibu dari Tyo (6) yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan Maya (8) kelas I SD ini.Setiap hari, Yunita mengaku tetap menjalankan rutinitas keseharian untuk anak-anaknya, mulai dari mengantar dan menjemput sekolah, mengantar untuk les belajar pada sore hari, hingga rutinitas lainnya."Kalau bukan saya, siapa lagi yang melakukannya," imbuhnya.Sementara itu, dia juga tidak dapat memungkiri bahwa meskipun anak-anaknya masih kecil, mereka juga sudah mampu merasakan perubahan situasi yang ada. "Anak-anak pernah lihat berita juga, tapi saya berusaha menyeimbangkannya. Ini demi anak-anak saya," katanya.Seperti diberitakan sebelumnya, kapal milik PT Samudera Indonesia Tbk yang membawa muatan bijih nikel dari Pomala, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda, pada 16 Maret 2011 lalu dibajak untuk sebuah tebusan. Perompak awalnya meminta tebusan 2,6 juta dollar AS dan sempat naik menjadi 3,5 juta dollar AS. Terakhir kontak, tebusan kembali turun menjadi 3 juta dollar AS. Namun, hingga hari ke-30 ini, akhir dari drama itu masih belum diketahui.