KOMPAS/Hamzirwan Ilustrasi GUNUNGKIDUL, KOMPAS - Keluarga Besar Tri Darma Surya Sunirat Mangkunegaran Surakarta di Wonosari melayangkan protes kepada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terkait penebangan di kawasan situs Gunung Gambar, Ngawen. Nota tertanggal 5 April 2011 tersebut, ditandatangani Sugiyanto, salah satu abdi dalem Mangkunegaran. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunungkidul, Anik Indarwati, Selasa (19/04/2011) mengatakan, aksi penebangan liar itu dilakukan oleh oknum pemerintah Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, berinisial P. Penebangan awal dilakukan oknum tersebut pada bulan Januari 2010, dengan menebang 10 batang pohon mahoni berusia 30 tahun, dengan dalih untuk membantu membangun tempat ibadah. Pada awal April 2011 oknum tersebut kembali menebang 11 batang pohon namun terendus oleh pihak kepolisian. "Dari investigasi yang kami lakukan di lokasi, keseluruhan yang ditebang sekitar 21 batang pohon, dan dijual ke seorang pengusaha kayu di Kecamatan Nglipar," ujar Anik. Secara terpisah, Condro (25), salah satu warga setempat mengaku, sejak terbongkarnya penebangan pohon di kawasan hutan tersebut, warga merasa resah karena diintimidasi oleh oknum pemerintah desa tersebut. "Ia (oknum) melarang warga melaporkan penebangan pohon tersebut ke polisi," katanya. Selama ini kawasan hutan Gunung Gambar yang memiliki luas 40 Ha tersebut, ditumbuhi berbagai tanaman tua dan langka, yang berfungsi sebagai penyangga keanekaragaman hayati.