Bandung - Sudah tujuh bulan ini Siti Nurjamiah (20) tidak pulang ke rumah orang tuanya di Bandung. Setelah bergabung dalam kelompok yang mengklaim punya rasul bernama Hanggabuana, Siti pernah berniat jihad ke Libya.
Keluarga menduga alumnus SMK 3 Bandung itu jadi korban cuci otak setelah masuk aliran sesat. "Iya, Siti pernah bilang ke temannya yang di Bekasi mau ikut jihad ke Libya. Namun enggak jadi karena usianya belum cukup. Itu disampaikan Siti kepada temannya di Bekasi," ujar Cicin (27), kakak kandung Siti.
Cicin menyampaikan hal tersebut saat ditemui di rumahnya, Jalan Terusan Holis No 42, RT 3 RW 10, Keluarahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (25/4/2011).
Teman Siti yang dimaksud tadi ialah seorang pria yang sempat bekerja bareng di salah satu pabrik di Bekasi. Pria itu berusaha menyelamatkan Siti agar tidak terjerembab aliran sesat. Hingga kini, teman Siti itu sering mengabari via telepon kepada keluarga Siti yang berada di Bandung.
"Sejak lulus SMA, Siti hidup terpisah dari orang tua karena bekerja di pabrik sparepart kendaraan yang berlokasi di Bekasi. Siti tinggal di sebuah kontrakan yang dihuni empat wanita berjilbab. Jadi sudah dua tahun ini Siti tinggal di Bekasi," jelas Cicin.
Siti saat tinggal di Bekasi pernah dua kali bekerja pada tempat berbeda. Terakhir Siti mencari nafkah di tempat pengobatan metode rukyah. "Kalau di kerja itu gak ada masalah. Setelah dua bulan bekerja di tempat rukyah, Siti akhirnya keluar. Nah, dari situlah sikap dan pemikirannya berubah," papar Cicin.
Terakhir Siti menghubungi keluarga via telepon lima hari lalu. Keluarga meminta Siti pulang. Namun Siti menjawab kalau dirinya belum mendapat izin dari Allah. Ia juga sempat meminta keluarganya transfer uang.
(bbn/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago