Ulat bulu. MEDAN, KOMPAS - Ribuan ulat bulu memenuhi puluhan pohon di Kota Medan dalam tiga hari terakhir ini. Penyebab utama maraknya ulat bulu diduga karena semakin berkurangnya burung sebagai predator ulat. Ulat bulu tersebut bersarang dan berkembang biak di berbagai pohon di tepi jalan seperti pohon mahoni dan akasia di sekitar kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro. Ulat sejenis juga memenuhi puluhan pohon di depan perumahan dinas Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Wali Kota Medan, dan Kepala Kepolisian Daerah Sumut seperti yang terlihat pada Rabu (13/4/2011). "Sudah tiga hari ini banyak ulat. Kalau kena kulit, gatelnya setengah mati. Makanya saya gak berani dekat-dekat pohon," kata Ridwan (27), tukang cat yang tengah bekerja di salah satu kantor asuransi di sebelah rumah dinas Pangdam I/Bukit Barisan. Kepala Dinas Pertaniaian Sumut M Roem menjelaskan, fenomena ulat bulu sedang menggejala di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Medan. Penyebaran ulat bulu bisa disebabkan oleh angin, cuaca, maupun ketidakseimbangan ekosistem. Menurutnya, makin berkurangnya jumlah burung menjadi salah satu pemicunya. Burung sebagai predator semakin langka, sehingga pemangsa ulat pun makin sedikit. "Akibatnya, perkembangbiakan ulat bulu tidak bisa terkendali secara alami," ujarnya. Untuk itu, pihaknya mengerahkan puluhan petugas untuk menyemprot insektisida guna mengurangi jumlah ulat bulu tersebut.