shutterstock Larangan mendaki Gunung Semeru dikarenakan cuaca buruk dalam beberapa pekan terakhir semakin menerjang kawasan tersebut. Kondisi jalur pendakian juga banyak yang rusak akibat tanah longsor, dan sejumlah rambu penunjuk jalan juga banyak yang hilang. LUMAJANG, KOMPAS - Puluhan pohon tumbang dan terjadi longsor di sepanjang jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. "Sedikitnya tercatat 47 pohon tumbang dari Ranupani menuju ke Ranu Kumbolo," kata Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II Lumajang Anggoro Dwi Sujiharto saat dihubungi di Lumajang, Minggu (17/4/2011). TNBTS telah melakukan survei dan pembersihan jalur pendakian Gunung Semeru selama empat hari, setelah jalur pendakian tersebut ditutup selama beberapa bulan. "Puluhan pohon yang tumbang di tengah jalan terpaksa dipotong dan dibawa ke tepi jalan sehingga tidak menutup akses jalur pendakian Semeru," tuturnya. Selain pohon tumbang, sejumlah titik longsor berada di jalur Ranupani menuju Ranu Kumbolo sehingga petugas harus membersihkan sebagian tanah longsor yang menutup badan jalan, katanya. "Kondisinya sangat parah karena cuaca ekstrem sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk membersihkan jalur pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu," katanya. Petugas TNBTS dan pemandu jalan penduduk setempat membersihkan jalur pendakian hingga puncak Semeru (Mahameru). Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - Mahameru. "Jalur pendakian dari Kalimati menuju Arcopodo mengalami longsor hebat, sehingga jalur itu tidak bisa digunakan lagi untuk para pendaki menuju puncak Semeru," katanya. Anggoro menuturkan petugas TNBTS akhirnya memindahkan jalur pendakian Kalimati-Arcopodo sekitar 5 meter dari jalur semula karena jalur lama tidak bisa digunakan lagi dan berbahaya bagi para pendaki. "Jalur pendakian Semeru sudah dibersihkan dan sejumlah rambu-rambu petunjuk arah dan larangan juga sudah dipasang, namun kami akan melakukan rapat koordinasi lebih dulu, sebelum membuka jalur pendakian untuk umum," ujarnya.