Iwan Setiyawan/Kompas Images Panitia ujian nasional (UN) tingkat SLTA menghitung ulang berkas soal yang baru diterima dari percetakan sebelum disimpan di Koordinator Rayon 03 Jakarta Utara di SMA Negeri 13 Jakarta, Minggu (17/4). Distribusi, pendataan ulang, dan penyimpanan soal-soal UN melibatkan aparat kepolisian untuk mengawasinya. Kompas/Iwan Setiyawan (SET) 17-04-2011 LAMONGAN, KOMPAS - Akses ke Madrasah Aliyah Khozainul Ulum Lamongan di Dusun Dodoman Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah masih terendam luapan Bengawan Jero. Panitia ujian nasional, pengawas, dan siswa peserta ujian nasional dijemput dengan perahu. Hingga hari ketiga ujian nasional, Rabu (20/4/2011) jalan menuju dan halaman sekolah masih tergenang air setinggi 40-50 sentimeter. Pengawas dari Solokuro dan pengawas independen dari Universitas Airlangga dijemput dengan perahu. Dua pengurus OSIS Zaenal Abidin dan Agung Susilo sedikitnya enam kali bolak balik dari Dusun Gowa menuju sekolah. Bahkan, pada hari pertama mereka juga mengangkut bangku. Sementara itu ujian di sekolah tersebut diikuti 43 siswa, 19 program IPA dan 24 IPS. Kepala MA Khozainul Ulum, Sumalikan Ibad menjelaskan genangan di sekolah itu sudah berlangsung dua bulan. Khusus selama ujian sekolah menyiapkan perahu untuk menjemput pengawas dan panitia UN. Untuk siswa sudah disiapkan lima perahu yang bisa didayung siswa sendiri menuju sekolah. "Kalau jalannya tidak terendam siswa bisa ke sekolah naik motor atau jalan kaki. Tapi sejak dua bulan mereka menggunakan perahu," ujar Sumalikan.