YOGYAKARTA, KOMPAS — Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011) lalu. Mungkin ini sebagai bentuk luapan kemarahan dari kelompok tertentu yang sakit hati terhadap aparat polisi terkait tindakannya pada sejumlah tersangka terorisme. -- Ketua MMI, Irfan S Awwas"Kami mengutuk keras pelaku bom di Mapolres Cirebon," ujar Ketua MMI, Irfan S Awwas, di Markas MMI Karanglo, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu (16/4/2011).Irfan adalah tangan kanan Abu Bakar Ba'asyir dari Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak mereka mendirikan MMI, sebelum akhirnya Ba'asyir keluar dan mendirikan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).Irfan berpendapat, Islam melarang tindakan merusak atau merobohkan tempat ibadah ataupun menghalangi orang beribadah.Ia menengarai, aksi bom bunuh diri itu sebagai bentuk balasan dari sekelompok orang yang tidak terima terhadap perlakuan aparat kepolisian kepada para tersangka dan terduga teroris selama ini."Mungkin ini sebagai bentuk luapan kemarahan dari kelompok tertentu yang sakit hati terhadap aparat polisi terkait tindakannya kepada sejumlah tersangka terorisme," kata Irfan.Apa pun alasannya, lanjutnya, MMI mengutuk dan mengecam keras pelaku bom di Mapolres Cirebon tersebut. MMI berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap pelaku bom bunuh diri tersebut.