TRIBUN NEWS/FX ISMANTO Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menunjukkan foto wajah pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Sabtu (16/4/2011) di Jakarta. CIREBON, KOMPAS - Muhammad Syarif (MS) dikenal benar-benar tertutup terhadap lingkungan sekitar rumah orangtuanya di Astanagarib RT 03/06 Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Cirebon, Jawa Barat.Tidak ada satu pun warga yang tahu jelas pekerjaannya termasuk anggota keluarga. Kepada istrinya, Sri Maleha, yang tinggal di Majalengka, MS hanya berpamitan ingin pergi untuk merantau mencari kerja.Bahkan, pernikahannya pun tidak banyak diketahui warga. Saat menikahi warga Majalengka, tak ada satu pun warga sekitar rumah tempat tinggal orang tuanya yang diundang."Dia sudah menikah. Warga di sini enggak ada yang diundang. Istrinya juga kita enggak tahu. Tahu dia nikah waktu ibunya bilang," kata warga samping rumahnya, Jaemah, saat ditemui Sabtu (16/4/2011) kemarin. Ia mengatakan, orang tuanya hanya minta doa restu anaknya akan menikah.Cerita pernikahan MS dengan wanita asal Majalengka, menurut Jaemah, terjadi tak sengaja. Hal itu ketika ibu MS, Sri Mulat, datang ke warungnya untuk membeli sesuatu. Di situ lah kemudian Sri Mulat mengungkapkan rencana pernikahan MS yang lahir 20 Agustus 1979 ini.Menurut Jaemah, MS tak diketahui bekerja di mana. Hanya saja, MS sering terlihat sebentar mendatangi rumahnya. Itu pun untuk datang menjenguk ibunya yang kini sudah pisah sejak 15 tahun lamanya dari bapaknya, Abdul Gafur. Sehari-hari, Jaemah berjualan kue di pasar Kanoman, 500 meter dari rumahnya.Sri Mulat kini telah dibawa aparat kepolisian ke Jakarta untuk diambil DNA-nya. Ia berangkat bersama anak bungsunya Muchamad Fatoni sejak Sabtu pagi. Kepergian keduanya untuk menjalani tes DNA dibenarkan ketua RT setempat, Supendi. (Yogi Gustaman)