-

Saturday, April 23, 2011

Aksi Cuci Otak Tak Bisa Dikaitkan Terorisme

MALANG, KOMPAS - Praktik perekrutan, pemberian pengaruh berdasarkan fanatisme keagamaan, dan berujung pemerasan uang yang memangsa keluarga korban kehilangan uang puluhan juta rupiah , dinilai tidak terkait dengan terorisme. Apalagi ancaman peledakan bom. Meski berkedok agama, praktik sejenis MLM (multi level marketing) demikian hanyalah organisasi sekuler belaka dengan tujuan mendapat uang.Demikian penilaian Mursidi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang yang juga menjabat Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (23/4/2011).Menurutnya, dengan rekam jejaknya selama ini, sebagaimana terungkap pada liputan media massa, jelas sekali bahwa kegiatan intern para rekrutan itu bersama dan di dalam organisasi, bukan untuk mematuhi suatu ajaran, sebagaimana dinyatakan oleh mereka yang pernah berinteraksi selama ini.Sangat mudah untuk menemukan cara kerja para perekrut ini. Mereka mengambil sasaran pada mahasiswa di kampus-kampus yang mahasiswa dan orang tuanya memiliki potensi atau kemampuan membayar uang puluhan juta rupiah.Perekrutan tidak berlangsung pada mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi. Jadi motivasi jelas bukan untuk mencari anggota yang setia pada keyakinan tertentu, melainkan untuk mencari yang orang tuanya bisa membayar puluhan juta rupiah."Bagi yang kritis pada ajaran mereka, jelas benar ujung dari perekrutan itu hanyalah pembentukan kes etiaan buta pada lembaga y ang disebut NII, dan disusul setoran uang. Kewajiban membayar uang bahkan sampai membuat para mahas iswa yang direkrut itu berhutang kesana kemari," kata Humas UMM Nasrullah pada kesempatan yang sama.UMM sudah menyerahkan seluruh hasil investigasi yang dilakukannya terhadap 15 mahasiswa UMM yang pernah direkrut 2008 dan 2010, kepada aparat Polres Malang. Kasatreskrim Polresta Malang AKP Anton Prasetyo menyatakan, pihaknya sudah mengumpulkan data dan melakukan pengejaran, termasuk di rumah tempat berkumpulnya para rekrutan dengan perekrutnya. Namun tersangka belum didapat.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment