Kompas/Mukhamad Kurniawan Ilustrasi MALANG, KOMPAS - Duka menyelimuti warga Dusun Kedawuh dan Dusun Klangon, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.Sebanyak 26 orang rombongan pencari kayu bakar terkena longsor, Minggu (17/4/2011). Dari jumlah itu, sembilan orang di antarnya tewas di lokasi akibat dihantam material tanah bercampur batu yang jatuh dari tebing setinggi 200 meter, sekitar pukul 12.00 WIB.Selain sembilan korban meninggal dunia, sembilan orang lainnya mengalami luka berat dan kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang. Sementara itu, delapan orang lainnya selamat tanpa luka sedikit pun.Menurut Jayus Rianto (50), salah seorang pencari kayu yang selamat, 26 orang termasuk dirinya, sedang bergotong-royong untuk mencari kayu bakar di Hutan Surentani, wilayah KRPH Sekar, KPH Malang.Lokasi pencarian kayu dipusatkan di sekitar Kali Nambaan yang berjarak 3 kilometer dari dusun mereka. Lokasi otu dikelilingi tebing curam dengan ketinggian 200 meter dan tingkat kemiringan mencapai 80 derajat.Kayu bakar tersebut rencananya untuk kebutuhan resepsi pernikahan Lutfi, anak pasangan Sutomo dan Suti (warga setempat) yang akan menikah 10 hari lagi."Rombongan yang mencari kayu bakar itu terdiri dari dua dusun. Sejak pagi hari, memang gotong-royong untuk mencari kayu bakar. Apalagi mereka sebagian besar masih satu famili," kata Jayus.Beberapa detik sebelum terjadi longsor, 26 orang itu sedang beristirahat persis di bawah tebing yang akan ambrol itu. Tanpa mereka sadari, tanah di tebing bagian atas siap longsor.Dalam sepersekian detik, tanah bercampur bebatuan gunung, potongan kayu itu langsung ambrol. Akibatnya, delapan orang langsung meninggal di lokasi kejadian, seorang lagi yakni Sugianto (41), meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit setempat.Mereka yang meninggal dunia, sebagian besar mengalami luka di bagian kepala, perut serta patah tulang karena dihantam batu yang jatuh dari tebing setinggi 200 meter.Menurut Jayus Rianto, saat itu dirinya bertugas sebagai sopir truk untuk mengangkut kayu bakar yang dikumpulkan. "Saat kejadian, jarak saya dengan lokasi sekitar 200 meter. Saya mendengar teriakan dari seorang rekan yang juga selamat dari peristiwa itu. Dia berteriak minta tolong karena melihat tubuh teman-teman terluka," katanya.Jayus bersama rekannya yang selamat melihat tubuh korban tertimbun semak belukar. Di samping kanan-kirinya banyak bebatuan dan pasir serta ranting pohon.Beberapa saat kemudian, penduduk dari Dusun Sedawun dan Klangon mendatangi lokasi kejadian. Warga bersama petugas dari Kepolisian, TNI, PMI dan Tagana langsung mengevakuasi korban dari lokasi kejadian.Korban yang menderita luka berat di larikan ke Balai Pengobatan Kusuma Husadam, Ngantang, Kabupaten Malang. Selanjutnya, dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang dan sebagian lagi di RS Baptis Batu.Sedangkan jenazah korban meninggal dunia, dibawa ke Masjid Al Barokah di dusun setempat, untuk disalati dan langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat."Kondisi tebing tanah mungkin labil karena baru terguyur hujan sehari sebelumnya," kata Kapolres Malang, AKBP Rinto Djamono. Sementara, Bupati Malang, Rendra Kresna, yang datang ke lokasi kejadian sekira pukul 18.30 menyatakan, pemerintah akan memberi santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Sedangkan biaya perawatan korban di rumah sakit, akan ditanggung seluruhnya.Menurut Rendra, Ngantang memangs alah satu kawasan rawan bencana yang dikelilingi pegunungan dengan tingkat kecuraman antara 80-90 derajat.Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, Rendra berniat memasang papan larangan beraktivitas di sejumlah titik rawan bencana. "Itu antisipasi yang dalam waktu dekat akan kami lakukan. Agar kejadian serupa tak terjadi lagi," katanya.Korban Tewas 1. Ali Priyo S (42) 2. Suwoko (43) 3. Sugianto (41) 4. Suwadi (25) 5. Mulyono (42) 6. Ponimin (30) 7. Misdiono (44) 8. Kasno C (21) 9. Dirham Nur Abidin (33) Korban Luka Berat 1. Ponari (32) 2. Raun (53) 3. Agung (13) 4. Suwarno (55) 5. Lukman (11) 6. Slamet Wahyudi (41) 7. Nuriyanto (20) 8. Slamet Riyanto (21) 9. Andra (19)
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago