Kepala Polres Cirebon AKBP Herukoco menjadi salah satu korban dalam ledakan bom di Mesjid At-Taqwa di komplek Mapolres Cirebon, Jumat siang. CIREBON, KOMPAS — Seluruh biaya pengobatan para korban bom bunuh diri akan ditanggung Kementerian Kesehatan melalui Biro Penanganan Krisis Kesehatan (BPKK).Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu saat menjenguk belasan pasien korban bom di Kota Cirebon, Minggu (17/4/2011).Menteri mengatakan, anggaran tergantung dari klaim yang diajukan pihak rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Rumah Sakit Pertamina Klayan, Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon (RSUDGJ Cirebon), dan Rumah Sakit Waled, Kabupaten Cirebon."Seluruh biaya perawatan pasien korban bom hingga pulih akan ditanggung pemerintah, termasuk korban yang harus menjalani operasi lanjutan di rumah sakit di Jakarta," katanya.Menurut dia, banyak pasien yang mengalami luka di bagian wajah, terutama mata. "Namun masih akan kami pelajari, apakah mereka perlu dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, atau tidak," ujar Menteri Kesehatan (Menkes). Selain melihat langsung kondisi korban bom di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Menkes juga menjenguk korban lain yang dirawat di RSUDGJ Cirebon dan Rumah Sakit Pertamina Klayan.Menkes juga menyerahkan bantuan pengobatan bagi para korban yang diterima langsung Direktur RS Pelabuhan Cirebon Hadi Haryono.Sementara itu, ada dua korban bom bunuh diri yang terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, salah satunya Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Herukoco.