Harsita menjalani operasi pengambilan sisa serpihan bom pada Senin (18/4/2011) siang sekitar pukul 13.20 WIB. Ia telah datang ke RS Santosa pada pukul 14.00 WIB, Minggu (17/4/2011).
"Masih ada serpihan di bagian paha belakang kanan yang susah diambil makanya dirujuk kesini. Menempel dekat saraf. Sekalian pembersihan infeksi," kata Harsita saat ditemui wartawan di Lantai 6, RS Santosa, Jalan Kebonjati.
Serpihan yang diambil dalam operasi ini yaitu sebuah paku beton. Sebelumnya Harsita dirawat di RS Pelabuan Cirebon. Ia sempat mendapatkan operasi pada Jumat (16/4/2011) malam sekitar pukul 22.00 WIB, dimana berhasil diambil sejumlah logam yaitu 3 buah mur dan 5 buah paku.
Ia menuturkan, saat kejadian ia datang ke masjid, kondisi masjid telah penuh. Ia mengaku melihat pelaku sudah berada di dekat jendela hanya diam saja menggunakan pakaian hitam. Orangnya tegap dan terlihat memegangi perut.
"Pas komat dia kaya yang terburu-buru seperti mendekati Kapolres," katanya.
Ia pun mengaku memiliki firasat kecurigaan pada orang tersebut dan berniat mau bertanya pada orang tersebut.
"Tapi mau nanya kan itu mau solat," katanya.
Namun firasat tidak enak itu terbukti, saat takbiratul ihram terdengar suara ledakan. Saat kejadian, posisi Harsita ada di belakang kiri (menyerong) dari pelaku. Sehingga yang terkena serpihan yaitu bagian sebelah kanan tubuhnya.
"Untung saya terhalang tangan saat takbiratul ihram juga merem jadi enggak kena," katanya.
Dalam keadaan panik Harsita pun berlari keluar masjid sambil terpincang dan mencabuti 3 paku dari kakinya sendiri.
Setelah itu ia pun dibawa ke RS Labuan oleh anaknya yang juga polisi di Polres Cirebon.
Harsita yang merupakan orang asli Cirebon itu telah menjadi polisi sejak tahun 1976. Terlihat, di bagian paha kanannya masih tertutup perban. Begitu juga bagian mata kanan dan jari kanannya.
(tya/ern)
Tuesday, April 19, 2011
Polisi Korban Bom Cirebon Dirujuk ke RS Santosa Bandung
0 komentar:
-
